Teropongonline, Medan – Kaum milenial di era digital harus mampu meneruskan perjuangan petani untuk memenuhi kebutuhan pangan. Seminar PakTani Digital membantu mahasiswa untuk menciptakan sebuah inovasi baru di dunia pertanian. Rabu (03/09/18).
Dalam seminar ini turut hadir tiga narasumber yaitu Mahendra Tlapta Sitepu (Founder PakTani Digital), Apni Naibaho (Duta Petani Muda Nasional 2016) dan dosen fakultas pertanian UMSU Dr Ir Muhammad Buchari Sibuea M Si.
.
PakTani Digital ini merupakan salah satu aplikasi yang berisi tentang produk pertanian, supplier dan jasa transporter. Selaku ketua pantia pelaksana Kris Pradana menjelaskan tujuan dilakukannya seminar tersebut dalam sambutannya.
“Tujuan dari kegiatan ini untuk mengedukasi kaum milineal (mahasiswa) terhadap pengaruh teknologi yang begitu bermanfaat bagi pertanian. Startup ini juga membantu adik-adik untuk mengetahui harga terkini dari komoditi pertanian,”jelasnya.
Selain itu, ia mengatakan profesi petani dikalangan anak muda sangat rendah. Hal ini dikarenakan petani itu identik dengan kata miskin dan kuno. Ia mengajak kaum milenial untuk menjadi petani modern di era digital seperti sekarang ini.
.
“Mari kita bangun pertanian yang modern dalam hal distribusi. Dengan inovasi akan menjadi sebuah perbedaan yang berarti bagi petani. Gunakan gadget untuk akses informasi melalui PakTani Digital ataupun lainnya untuk menambah wawasan kaum milenial,” papar Kris Pradana.
Kegiatan ini dibuka langsung oleh dekan Fakultas Pertanian Ir Asritanarni Munar MP dihadapan ratusan mahasiswa. Sebelum memasuki ruangan, mahasiswa dipandu untuk registrasi online dan melakukan scan barcode ke setiap pengunjung melalui aplikasi PakTani Digital.
Dalam sambutannya Ir Asritanarni Munar MP mengatakan banyak generasi muda dilema akan dunia pertanian. Tetapi ia yakin suatu saat nanti pertanian Indonesia akan bangkit.
“Dilema ketertarikan generasi muda pada dunia pertanian itu sudah terlihat tapi dengan adanya inovasi dan kreatifitas maka saya yakin pertanian akan bangkit di Indonesia dalam mendukung ketahanan pangan,”ungkapnya.
Ia menambahkan kalau bukan generasi muda yang akan melanjutkan perjuangan di pertanian siapa lagi. Sebagaimana yang kita ketahui umumnya petani itu berumur 40 tahun ke atas.
“Jika suatu saat nanti generasi muda tidak ingin ke pertanian maka bagaimana kita akan memenuhi pangan? Di negara maju, orang-orang kaya itu ya petani,” tambahnya sekaligus memotivasi mahasiswa.
Asritanarni berharap kepada mahasiswa ambil manfaat dari diadakannya seminar ini. “Saya berharap kegiatan ini memberi manfaat. Yang paling penting nantinya ialah menindaklanjuti apa tujuan dilakukannya sosialisasi ini untuk dilapangan. Ikuti perkembangan teknologi yang semakin pesat,” harapnya.
Di sela-sela acara pihak PakTani Digital melalui foundernya Mahendra Tlapta Sitepu serta Apni Naibaho (Duta Petani Muda Nasional 2016) memberikan cendramata kepada Fakultas Pertanian UMSU. Begitu juga sebaliknya pihak Fakultas beri cendramata ke PakTani Digital.
Reporter : Fuad s. Madhy